Setiap manusia punya satu persamaan yang sangat mendasar; sama-sama ingin bahagia. Begitu kata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitab Miftah Daaris Sa'adah.

Para pakar 'psikologi positif' pun mengatakan demikian, bahwa pencarian terbesar setiap manusia adalah kebahagiaan.

Namun bahagia seperti apa yang semestinya kita harap? Karena bahagia saja tak cukup mewakili segenap kebaikan.

Lagipula, bahagia hanyalah efek samping. Dampak yang secara otomatis akan kita rasakan saat kita memiliki tujuan hidup yang jelas.

Kalau kata Victor Frankl; semakin kita membidik kebahagiaan dan menjadikannya sebagai target, maka kita akan semakin kehilangannya. Bahagia tidak perlu dikejar, bahagia hanyalah 'unintended side-effect' (efek samping yang tidak disengaja) dari pengabdian seseorang pada suatu tujuan yang lebih besar dari dirinya sendiri. Bahagia hanyalah produk sampingan dari penyerahan seseorang pada sebuah misi.

Lalu, kepada siapa kita mengabdi? Apa tujuan terpenting dalam hidup? Misi apa yang harus kita perjuangkan? Perjalanan menemukan kebahagiaan adalah perjalanan menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini.

Karena bahagia pun ada yang palsu, bahagia pun ada yang semu. Bahagia sejati adalah makmum dari Iman dan Islam kita.

PPA Institute mempersembahkan modul pelatihan; 'The Happiness Journey', mengajak Anda untuk bersama-sama untuk masuk dalam perjalanan menemukan kebahagiaan hakiki. Perjalanan cinta seorang hamba.

Kelas berdurasi 3 jam ini akan mengupas tuntas bagaimana peta untuk menemukan kebahagiaan sejati.

Dengan pendekatan ayat-ayat Qauliyah dan Qauniyah, mempertemukan teori-teori ilmiah dan kajian modern di bidang Happiness Science dengan nilai-nilai Islam.